Tangis Haru Menjelang Wisuda Tahun 2024: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Mahasiswa STAINU Pacitan

Newscyber.id l PACITAN – Suasana penuh haru menyelimuti kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Pacitan menjelang hari wisuda. Para mahasiswa yang akan melepas statusnya mulai mengenang perjuangan dan pengorbanan yang telah mereka lalui selama menempuh pendidikan di kampus ini.
Salah satu kisah inspiratif datang dari Jefri Asmoro Diyatno, mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah angkatan 2019. Selain sibuk kuliah, Jefri juga berprofesi sebagai jurnalis media online. Dengan mata berkaca-kaca, ia membagikan cerita tentang perjalanan penuh tantangan yang dihadapinya selama empat tahun terakhir.
"Tidak terasa ya, sebentar lagi wisuda. Rasanya baru kemarin masuk kampus. Banyak sekali pengalaman yang aku lewati, dari senang, sedih, hingga merasa ingin menyerah," ujarnya dengan suara bergetar, Kamis (26/12/2024).
Jefri mengenang perjuangannya menjalani kuliah sambil bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup dan biaya pendidikan. Tak jarang, ia harus mengorbankan waktu istirahat demi menyelesaikan tugas-tugas kuliah.
"Kerja dan kuliah jadi satu paket. Kadang capek setelah kerja, tapi tetap harus menyelesaikan tugas kuliah. Pernah ngantuk di kelas, bahkan tidak tidur semalaman karena kejar deadline," kenangnya sambil tersenyum tipis, meski air mata tak dapat ia bendung.
Peran Keluarga yang Tak Tergantikan
Jefri juga menyoroti dukungan orang tua dan keluarganya yang menjadi sumber kekuatan terbesar. Baginya, motivasi dan doa dari mereka adalah penyemangat utama untuk terus berjuang.
"Aku beruntung punya keluarga yang selalu mendukung. Mereka selalu memberikan doa dan motivasi agar aku tidak menyerah," tuturnya terbata-bata.
Namun, perjalanan Jefri bukan tanpa hambatan. Ia sempat harus menghentikan kuliahnya karena masalah ekonomi.
"Saya pernah cuti kuliah karena kondisi ekonomi. Saat itu, saya merasa tidak mampu secara finansial dan harus fokus bekerja. Namun, semangat untuk melanjutkan studi tidak pernah padam," katanya dengan tegas.
Melanjutkan Studi Setelah Enam Tahun Vakum
Salah satu momen paling berkesan dalam hidup Jefri adalah ketika ia memutuskan untuk melanjutkan kuliah setelah enam tahun lulus dari SMK.
"Setelah enam tahun vakum dari dunia pendidikan, saya memutuskan untuk kembali kuliah. Ini semua saya lakukan demi membahagiakan keluarga, terutama Almh. Ibu yang selalu mendoakan kesuksesan saya," ujarnya penuh emosi.
Menurut Jefri, segala pengorbanan yang ia lakukan kini terasa terbayar lunas. Wisuda bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal baru untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.
"Aku berharap ilmu yang sudah aku dapat bisa bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Wisuda ini adalah langkah baru untuk terus berbuat baik," pungkasnya penuh harapan.
Tim Redaksi