Sosialisasi Anti-Bullying di SDN 3 Ngantru: Wujudkan Lingkungan Belajar Aman dan Nyaman

Sosialisasi Anti-Bullying di SDN 3 Ngantru: Wujudkan Lingkungan Belajar Aman dan Nyaman
Foto Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang dari kelompok 6 PGSD PMT (Pengabdian Masyarakat Tematik) menggelar Sosialisasi Anti-Bullying di SDN 3 Ngantru.

Newscyber.id l Ngantru, 11 Februari 2025 – Perundungan atau bullying di lingkungan sekolah masih menjadi perhatian serius karena dampaknya yang besar terhadap kesehatan mental, emosional, serta prestasi akademik siswa. Untuk mengatasi hal tersebut sejak dini, mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang dari kelompok 6 PGSD PMT (Pengabdian Masyarakat Tematik) menggelar Sosialisasi Anti-Bullying di SDN 3 Ngantru.

Membangun Kesadaran Siswa tentang Bahaya Bullying

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 11 Februari 2025 ini diikuti oleh siswa kelas 4, 5, dan 6. Dengan penuh semangat, mereka belajar mengenali berbagai bentuk bullying, dampaknya, serta cara mencegah dan menghadapi situasi tersebut. Sebelum acara dimulai, mahasiswa PMT berkoordinasi dengan Kepala SDN 3 Ngantru, Bapak Imam Suhadak, S.Ag., yang sangat mengapresiasi kegiatan ini.

“Bullying bukanlah hal sepele. Sekolah harus menjadi tempat aman bagi semua siswa. Saya berharap kegiatan ini mampu menanamkan kesadaran kepada anak-anak tentang pentingnya saling menghormati dan menghargai satu sama lain,” ujar Bapak Imam Suhadak.

Mengenal Berbagai Bentuk Bullying

Dalam sesi sosialisasi, mahasiswa menjelaskan bahwa bullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, antara lain:

✅ Bullying Verbal: ejekan, hinaan, atau ucapan kasar yang menyakiti perasaan.

✅ Bullying Fisik: memukul, menendang, atau tindakan kekerasan fisik lainnya.

✅ Bullying Sosial: mengucilkan dari pergaulan, menyebarkan gosip, atau mempermalukan seseorang.

✅ Cyberbullying: perundungan melalui media sosial atau platform digital lainnya.

Salah satu narasumber, Desti Kirana Mayang, menekankan pentingnya keberanian melaporkan tindakan bullying. “Jika melihat teman yang di-bully, jangan diam. Laporkan kepada guru atau orang dewasa yang bisa membantu,” ujarnya.

Interaksi Seru: Permainan dan Diskusi

Sosialisasi ini dikemas dengan cara menarik melalui permainan interaktif, diskusi, dan simulasi cara menghadapi bullying. Dalam sesi diskusi, siswa diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman. Salah satu siswa kelas 5, Dibby, menceritakan pengalamannya:

“Dulu kaki saya pernah diinjak teman sampai patah tulang. Saya merasa sangat sedih dan jadi takut,” ungkap Dibby. Ceritanya menjadi momen refleksi bagi siswa lain tentang pentingnya menghentikan bullying.

Janji Bersama: Sekolah Bebas Bullying

Sebagai simbol komitmen bersama, seluruh siswa diajak membacakan janji anti-bullying:

"Kami siswa SDN 3 Ngantru berjanji untuk selalu bersikap baik, menghormati teman, dan tidak akan melakukan bullying dalam bentuk apa pun. Jika melihat teman di-bully, kami akan membantu dan melaporkannya."

Janji ini diucapkan dengan penuh semangat, menggambarkan tekad mereka menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.

Dampak Positif dan Harapan ke Depan

Setelah sosialisasi berakhir, para siswa mengaku lebih memahami bahaya bullying dan cara mencegahnya. Guru-guru di SDN 3 Ngantru juga berharap program edukatif semacam ini dapat berlanjut.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pembentukan karakter siswa. Kami berterima kasih kepada mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang atas inisiatifnya. Semoga ke depannya ada lebih banyak program serupa,” ujar Pak Aburrizal Hamdani, S.Pd.

Salah satu mahasiswa, Desti Kirana Mayang, berharap sosialisasi ini membawa dampak positif bagi siswa. “Semoga setelah ini, mereka berani melawan bullying dan menciptakan sekolah yang nyaman bagi semua,” katanya penuh harapan.

Bersama, Ciptakan Sekolah Bebas Bullying!

Sosialisasi anti-bullying ini menjadi langkah nyata untuk mewujudkan lingkungan belajar yang bebas dari perundungan. Kolaborasi antara mahasiswa, guru, dan siswa diharapkan dapat terus berlanjut demi membangun karakter anak-anak yang lebih peduli dan menghargai satu sama lain.

Mari bersama ciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan penuh kebaikan! (Red)