Penanggulangan Sampah Jadi Isu Urgent di Musrenbang Kecamatan Gunung Meriah

Newscyber.id l Singkil, 26 Februari 2025 – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Gunung Meriah menjadi ajang penting bagi 25 desa di wilayah tersebut untuk menyampaikan berbagai usulan prioritas pembangunan. Selain infrastruktur jalan, isu penanggulangan sampah menjadi perhatian utama yang mendesak untuk segera ditangani.
Camat Gunung Meriah, Ilvi Rahmi, S.Stp., dalam wawancara khusus, menekankan bahwa pengelolaan sampah yang belum optimal menjadi tantangan serius di kecamatan ini. “Sampah telah menjadi permasalahan yang tidak bisa diabaikan. Jika tidak segera ditangani dengan sistem yang lebih baik, akan berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Desa-Desa Mendesak Perbaikan Infrastruktur
Dari hasil Musrenbang, desa Tanjung Betik dan desa Penjahitan menjadi dua wilayah yang sangat membutuhkan pembangunan jalan. Hingga kini, kedua desa tersebut belum pernah merasakan aspal, meskipun termasuk desa tertua di Kecamatan Gunung Meriah.
“Kami sangat kesulitan, terutama saat musim hujan. Anak-anak sekolah dan warga yang hendak ke kota harus menghadapi jalan berlumpur yang sulit dilalui,” keluh Pj Kepala Desa Penjahitan, Andre Sinaga.
Kepala Desa Tanjung Betik juga berharap agar pemerintah segera merealisasikan pembangunan jalan ke desanya. “Volume jalan yang kami butuhkan hanya sekitar 400 meter. Kami sangat berharap perhatian dari Bupati Aceh Singkil serta para anggota dewan agar tahun depan bisa terealisasi,” tuturnya.
Sektor Pendidikan, Kesehatan, dan Pertanian Butuh Perhatian
Selain infrastruktur, sektor pendidikan dan kesehatan juga mendapat sorotan. Fasilitas pendidikan yang memadai dinilai penting untuk memastikan generasi penerus mendapatkan haknya dalam menuntut ilmu.
Dalam bidang pertanian, masyarakat berharap program ketahanan pangan nasional yang diusung pemerintah pusat dapat dikembangkan di Aceh Singkil. Dengan lahan yang luas, daerah ini berpotensi menjadi lumbung pangan jika mendapatkan dukungan dana khusus dari provinsi.
Tak hanya itu, masyarakat juga menghadapi tantangan dalam sektor perkebunan, terutama replanting kelapa sawit. Banyak kebun sawit yang memasuki masa peremajaan, namun tak semua petani mampu melakukannya dengan biaya sendiri.
“Kami berharap pemerintah daerah, provinsi, dan pusat bisa membantu petani dalam program replanting ini,” ujar seorang warga.
Dengan berbagai isu krusial yang dibahas, hasil Musrenbang ini diharapkan dapat menjadi pijakan bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan pembangunan yang tepat sasaran bagi masyarakat Kecamatan Gunung Meriah.
(Ramli manik)