Menguatkan Sinergi Ekonomi dan Pendidikan, Presiden Prabowo Subianto Bertemu PM Li Qiang di Beijing

Newscyber.id l BEIJING – Melanjutkan kunjungannya di Tiongkok, Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan penting dengan Perdana Menteri Li Qiang di Great Hall of the People, Beijing. Pertemuan ini bukan sekadar ajang diplomasi, tetapi sebuah momentum untuk mempererat hubungan strategis antara Indonesia dan Tiongkok yang semakin berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menyoroti serangkaian kesepakatan bisnis antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dan Indonesia, yang rencananya akan segera ditandatangani. Kesepakatan ini diperkirakan bernilai lebih dari USD 10 miliar, dengan fokus investasi yang mencakup infrastruktur, energi, hingga teknologi digital. "Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan kapasitas ekonomi, tetapi juga membuka peluang bagi perusahaan kedua negara untuk berinovasi dan tumbuh bersama," ungkap Presiden Prabowo.
Selain aspek ekonomi, Presiden Prabowo juga menyampaikan keinginan Indonesia untuk belajar dari pengalaman Tiongkok dalam mengatasi kemiskinan, sebuah pencapaian yang telah diakui dunia. Beliau menekankan pentingnya kerja sama dalam sektor pendidikan, di mana Indonesia bermaksud untuk mengirim lebih banyak mahasiswa ke universitas-universitas ternama di Tiongkok. "Kami ingin membekali generasi muda Indonesia dengan pengetahuan dan pengalaman internasional, agar mereka mampu berkontribusi secara signifikan bagi bangsa," tambahnya.
Pertemuan bilateral ini sekaligus memperkuat fondasi hubungan Indonesia-Tiongkok yang akan memasuki usia 75 tahun pada 2025 mendatang. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, kedua pemimpin menunjukkan komitmen kuat untuk terus membangun masa depan bersama yang lebih inklusif dan sejahtera.
Dengan semangat yang dibawa dalam kunjungan ini, Presiden Prabowo berharap, langkah-langkah kolaboratif ini menjadi tonggak baru dalam hubungan bilateral, tidak hanya dalam sektor ekonomi tetapi juga dalam pembangunan sumber daya manusia yang kompetitif.
(Red)