Kunjungan Maesyal Rasyid dalam Tahlilan di Desa Talagasari, Momentum Sosialisasi di Tengah Duka
Nita kusumawati 
Newscyber.id l Pada Selasa malam, 8 Oktober 2024, Calon Bupati (Cabup) Tangerang Nomor Urut 02, Bapak Maesyal Rasyid, M.Si., berkesempatan menghadiri acara Tahlilan 40 hari wafatnya istri H. Dayat, mantan Sekretaris Dinas (Sekdis) Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Tangerang. Acara yang berlangsung di Kampung Talagasari RT. 02/01, Desa Talagasari, Kecamatan Cikupa, dihadiri sekitar 150 jamaah yang berasal dari warga setempat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah beberapa tokoh masyarakat dan ulama setempat, termasuk KH. Yayan Mulyana, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cikupa, serta H. Astayudin, SE, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kabupaten Tangerang sekaligus Ketua Tim Pemenangan Madani. Para relawan dan tim pemenangan Cabup Tangerang Nomor Urut 02 juga hadir untuk memberikan dukungan.
Kunjungan Maesyal Rasyid tidak hanya sekadar sebagai bentuk rasa belasungkawa, tetapi juga menjadi momen berharga untuk bersilaturahmi dengan warga Desa Talagasari. Sesampainya di kediaman H. Dayat pada pukul 19.00 WIB, beliau langsung menyampaikan ucapan duka kepada keluarga almarhumah, disusul dengan doa bersama yang dipimpin oleh ulama setempat.
Acara berlangsung khidmat hingga pukul 21.15 WIB, dengan rangkaian kegiatan tahlilan dan doa bersama yang diikuti oleh warga. Kehadiran Cabup Tangerang ini juga menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan dengan masyarakat, terutama dalam masa kampanye menjelang pemilihan kepala daerah.
Pengamanan kegiatan dilakukan oleh personel gabungan dari Polsek Cikupa dan Polres Tangerang, yang dipimpin oleh AKP Johan Armando Utan, S.I.K, M.H., Kapolsek Cikupa, serta dibantu oleh Ipda Syaiful Rusdiansyah, SH., Kanit Intelkam Polsek Cikupa. Dengan pengawalan ketat dari 13 personel gabungan, acara berjalan aman dan kondusif.
Kunjungan Cabup Nomor Urut 02 ini menjadi bagian dari upaya membangun komunikasi yang kuat dengan masyarakat, terutama dalam menjunjung nilai-nilai kearifan lokal serta kepekaan sosial di tengah duka.
(Nita)
