BNPB dan Senkom Mitra Polri Jalin Kerjasama Strategis Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

Newscyber.id l BANDA ACEH – Dalam rangka memperingati Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2024 yang berlangsung di Banda Aceh pada 8-10 Oktober, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkuat sinergi dengan berbagai pihak dalam menghadapi potensi bencana di Indonesia. Salah satu langkah konkrit adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Senkom Mitra Polri, organisasi relawan yang dikenal aktif dalam tanggap darurat kebencanaan.
Pemilihan Aceh sebagai tuan rumah PRB 2024 bukan tanpa alasan. Wilayah ini memiliki sejarah panjang dengan bencana, khususnya peristiwa gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan provinsi tersebut dua dekade silam. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di masa depan.
Penandatanganan MoU pendahuluan dilakukan oleh Sekretaris Utama BNPB, Rustian, S.Si., Apt., M.Kes., dan Wakil Sekretaris Jenderal Senkom Mitra Polri, H. Aan Dwi Puantoro, ST pada 8 Oktober 2024. Kerja sama strategis ini akan dilanjutkan secara resmi di Jakarta, dengan penandatanganan MoU antara Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., dan Ketua Umum Senkom Mitra Polri, Dr. H. Katno Hadi, S.E., M.M.
Dalam keterangannya kepada media, Aan Dwi Puantoro menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting untuk memperkuat sinergi dalam menghadapi bencana yang semakin kompleks. "Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan BNPB dan seluruh stakeholder terkait dalam upaya mengurangi risiko bencana di Indonesia," ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor karena bencana tidak mengenal batas wilayah.
Senkom Mitra Polri, dengan jaringan relawannya yang tersebar luas, berperan aktif dalam memberikan dukungan komunikasi saat bencana terjadi. Sementara itu, BNPB akan fokus pada koordinasi, logistik, dan dukungan teknis untuk mempercepat respons bencana.
Pj Sekretaris Daerah Aceh, Azwadi, turut menambahkan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dalam mengurangi risiko bencana. "Pameran kesiapan kebencanaan seperti ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bencana," tegasnya.
Selain penandatanganan MoU, rangkaian kegiatan PRB di Aceh mencakup berbagai acara edukasi dan sosialisasi, pengecekan alat-alat tanggap bencana, serta sharing session yang melibatkan masyarakat dan berbagai pihak terkait. Dengan demikian, diharapkan masyarakat di daerah rawan bencana semakin siap menghadapi ancaman bencana yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Acara ini menjadi langkah nyata dalam membangun ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana dan mengurangi dampak buruk yang mungkin ditimbulkan di masa depan. (Nita/Aan/San)