Apresiasi dan Penguatan Kerja Sama Indonesia-Selandia Baru

Newscyber.id l Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi atas konsistensi dukungan Selandia Baru bagi kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L.P Marsudi dalam pertemuan bilateral dengan Deputy Prime Minister/Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters dalam Joint Ministerial Commission (JMC) di Auckland, Rabu (31/7/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno menegaskan bahwa Selandia Baru adalah salah satu mitra penting Indonesia di Pasifik, terutama dalam konteks kerja sama bilateral dan kawasan. Tahun ini, hubungan bilateral RI-Selandia Baru memasuki usia 66 tahun.
Pertemuan JMC kali ini membahas berbagai isu bilateral, kawasan, dan dunia, termasuk isu Myanmar dan Palestina. Menlu RI menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi berbagai negara untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera. Kemitraan Komprehensif antara kedua negara telah memasuki usia setengah dekade.
Poin-Poin Kerja Sama Bilateral
1. People-to-People Contact:
- Finalisasi Amendment Protocol of the Education Arrangement.
- Pembahasan proposal Working Holiday Visa.
2. Perdagangan, Investasi, dan Kerja Sama Ekonomi:
- Peningkatan volume perdagangan lebih dari 13% dalam lima tahun terakhir.
- Penandatanganan pengaturan karantina untuk produk pertanian.
- Pemanfaatan skema Regional Seasonal Employment (RSE).
- Kerja sama di sektor halal, investasi di sektor energi, wisata, dan ketahanan pangan.
- Komitmen pendanaan 15,7 juta NZD untuk kerja sama energi geothermal.
3. Kerja Sama Pembangunan:
- Penandatanganan Statement of Partnership untuk tahun 2024-2026.
- Pengembangan proyek triangular di kawasan Pasifik, termasuk Pusat Pelatihan Pertanian Regional di Fiji.
4. Kerja Sama Keamanan:
- Penanganan kejahatan lintas batas, kontra-terorisme, keamanan siber dan maritim.
- Rencana Bilateral Defence Talk di Jakarta pada September mendatang.
5. Pemajuan HAM:
- Kesepakatan kerja sama memajukan HAM melalui mekanisme Dewan HAM.
- Apresiasi atas dukungan Selandia Baru bagi pencalonan Indonesia di Dewan HAM.
6. Kerja Sama Lingkungan:
- Proyek energi geotermal Kamojang di Garut sejak 1970-an.
- Kerja sama mencapai target emisi nol karbon sebelum 2060.
- Penandatanganan MoU di bidang energi terbarukan dan konservasi energi pada bulan September mendatang.
Selain isu bilateral, kedua Menlu juga membahas komitmen Indonesia terhadap Pasifik melalui penguatan kolaborasi dengan MSG dan PIF serta dukungan Selandia Baru dalam proses aplikasi keanggotaan Indonesia di OECD.
Pada akhir pertemuan, kedua Menlu menandatangani dokumen Plan of Action of the Indonesia – New Zealand Comprehensive Partnership for the Period 2025-2029, yang mencakup berbagai isu prioritas dan kerja sama konkret di bawah kerangka Kemitraan Komprehensif kedua negara.
(Red)